Monday, October 17, 2016

Penjualan Mobil Mitsubishi Akan Ditangani Perusahaan Baru



JAKARTA-Produsen mobil Jepang ramai-ramai melakukan perubahan struktur bisnis. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang selama ini menjual mobil-mobil penumpang Mitsubishi akan mengalihkan penjualannya ke perusahaan lain.
   
Maksud dari perusahaan lain tersebut, tetap merupakan perusahaan di bawah payung Mitsubishi Motors Corporation (MMC). Demikian salah satu poin dalam Rencana Perubahan Struktur Bisnis Mitsubishi yang disampaikan oleh Presiden Direktur KTB, Hisashi Ishimaki.
   
''Jadi mobil-mobil MMC seperti mobil konsep (yang akan dijual tahun 2017), Pajero Sport, Outlander Sport dan Delica akan dijual oleh perusahaan baru MMC,'' ujar Hisashi.
    
Selama ini, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) merupakan distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) dan Mitsubishi Motors Corporation (MMC).
    
KTB didirikan di Indonesia pada tahun 1970. Sejak itu, kegiatan bisnisnya dijalankan terutama oleh PT Krama Yudha (KY) dengan mitranya Mitsubishi Corporation (MC).
   
Menyikapi persaingan yang makin pesat, agar lebih optimal, Mitsubishi memutuskan untuk membagi operasional bisnis di bawah dua merek menjadi merek MFTBC untuk bisnis CV (commercial vehicle/kendaraan komersial seperti truk), dan kedua merek MMC untuk bisnis PC (Passenger Car/mobil penumpang) dan Light Commercial Vehicle (LCV) seperti Triton.

Rencananya bisnis yang terkait dengan MMC (PC dan LCV) akan dialihkan dari KTB. Untuk bisnis manufaktur akan dialihkan dari MMC ke PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, sedangkan bisnis distribusi MMC akan dialihkan ke perusahaan baru yang sedang dipersiapkan.
    
Kedepan, KTB hanya bergerak di bisnis MFTBC (truk) dan memiliki dua fungsi, sebagai manufaktur dan distributor. Menurut Hisashi, meski ada perubahan struktur seperti ini, dirinya yakin Mitsubishi akan lebih optimal dalam melayani konsumennya. Perubahan struktur ini sudah dipelajari sekitar 3-4 tahun.
    
''Kami berharap dapat memulai operasi dengan entitas bisnis baru yang akan dimulai pada April 2017,'' ujarnya.(I2A/***)

No comments:

Post a Comment